Kabupaten Konawe Selatan merupakan pemekaran dari Konawe. Wilayahnya
berbatasan dengan Kabupaten Konawe dan Kota Kendari di sebelah utara,
Kabupaten Muna dan Selat Tiworo di sebelah selatan, Kabupaten Buton dan
Kabupaten Kolaka di sebelah barat, serta Selat Wowonii di sebelah timur.
Secara administratif, kabupaten ini terbagi menjadi 22 kecamatan dengan
Andoolo sebagai ibukota kabupaten.
Perekonomian Kabupaten Konawe Selatan masih bergantung pada sektor
pertanian.Kabupaten Konawe sebelum mengalami pemekaran dikenal sebagai
lumbung padi bagi Sulawesi Tenggara. Sentra penghasil padi di kabupaten
ini terletak di Kecamatan Ranomeeto, Konda, Morampo, Lainea, Andoolo dan
Angata. Selain tanaman pangan, lapangan usaha pertanian juga turut
berperan. Enam dari kecamatan yang ada merupakan kecamatan yang memiliki
garis pantai yakni Kecamatan Moramo, Laonti, Kolono, Lainea, Palangga
dan Tinanggea. Sentra penghasil ikan laut sendiri berada di Kecamatan
Lainea, kolono, Tinganggea dan Moramo denga jenis ikan yang memiliki
nilai ekonomis tinggi seperti tuna, cakalang, udang, gurita, layang,
tongkol dan teri. Petani dan nelayan Konawe Selatan juga membudidayakan
ikan di tambak, kolam dan laut.
Disektor perkebunan, wilayah Konawe Selatan menghasilkan kelapa, kopi,
cengkeh, kakao, mete dan tebu. Hasil perkebunan yang merupakan andalan
Konawe Selatan adalah mete. Di sini juga telah ada pabrik pengolahan
mete yang mendatangkan nilai tambah. Produksinya di samping dipasarkan
ke Sulawesi juga dikirimkan ke Pulau Jawa. Potensi untuk perkebuna tebu
juga terbuka lebar. Des Lalobao dan Desa Anese di Kecamatan Tinanggea
menjadi daerah yang dikembangkan untuk penanaman tebu. Luas areal yang
disediakan lebih dari 20.000 hektar. Diperkirakan dengan luas lahan
tersebut, akan dihasilkan 1,3 juta ton hingga 1,6 juta ton tebu yang
jika diolah dapat menghasilkan 104.000 hingga 130.000 ton gula pasir.
Hasil panen dari areal tersebut untuk sementara dikirim ke Pabrik Gula
Bone dan Pabrik Gula Camming di Provinsi Sulawesi Selatan mengingat
belum adanya industri pengolahan untuk komoditas tersebut di kabupaten
ini.
Sumber Data:
Badan pusat Statistik Provinsi Sulawesi Tenggara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar